Rabu, 12 Agustus 2009

Saran Kecil bagi Dunia Transportasi Kita

Memang, salah satu senjata ampuh untuk dapat memberikan pengaruh kepada manusia adalah melalui makanan. Tak dapat dipungkiri, makanan yang enak, khas, dan tentunya harga yang murah akan lebih menimbulkan kesan di dalam hati manusia yang tentunya akan membuat semakin ketagihan dan kecanduan.

Dulu, ketika saya mengikuti ibu saya yang berdagang baju muslim ke Semarang, seringkali beliau lebih memilih pulang dengan menggunakan Kereta Api Argo Muria pagi. Emak, demikian beliau disapa, menyukai naik Argo Muria pagi karena ada makanan yang beliau anggap enak. “Nasinya enak. Pulen, lembut, tapi padat”,katanya. Meskipun kata beliau lauknya biasa saja, tapi dengan nasi yang enak tadi membuat makan jadi berselera. Tambahan lagi, makanan tersebut bagian dari tuslah Cuma-Cuma yang diberikan oleh Kereta Api sehingga menambah selera dan santap makan. Maklum Gratis !

Dikampus kedinasan tempat saya menuntut ilmu, saya mengenal warung makan yang dikelola oleh seorang pemuda dan adik perempuannya yang berasal dari Tegal. Disana saya amat menikmati makanan khas berupa usus ayam goreng kecap plus nasi dan sayur sawi. Disamping harganya yang cukup murah (hanya 500 rupiah) terkadang saya mendapatkan pisang gratis dan minuman teh pahit Cuma-Cuma pula. Namun sayangnya ketika saya hendak nostalgia setelah hampir dua belas tahun lulus dari kampus tersebut, saya menemukan warung tadi berubah menjadi studio foto. Sang pemuda dan adiknya telah pulang ke kampung halaman. Terpaksa keinginan untuk dapat menikmati masakan khas yang enak dan murah tersebut harus dilupakan selama-lamanya!

Saya termasuk orang yang beruntung memiliki istri yang cantik dan penyabar. Kelebihan lainnya yang saya sukai adalah pandai memasak. Dia sangat terampil mengolah masakan yang enak dan lezat. Demi ingin senantiasa menikmati masakannya maka saya tidak bisa menolak keinginannya untuk ditemani belanja ke pasar sambil membawa banyak belanjaan. Ternyata masakan enak dapat melunakkan hati orang yang keras kepala seperti saya !

Saya melihat di industri transportasi, belum pernah mereka mengelola bisnis dengan memasukkan unsur kuliner sebagai daya tarik. Banyak pengelola bus yang masih berhenti di rumah makan yang dikelola dengan alakadarnya. Makanan di kereta api tidak pernah ada perubahan menu yang signifikan. Bahkan sekarang tuslah makan gratis untuk penumpang pun sudah ditiadakan. Diganti dengan kudapan sekedarnya. Di maskapai penerbangan pun juga sama. Bahkan untuk sekedar menikmati rebusan segelas mi instan harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Dalam beberapa kasus bahkan ada maskapai penerbangan yang tidak menyuguhkan apa-apa selama perjalanan. Saya tidak dapat membayangkan betapa tersiksanya penumpang dalam penerbangan seperti itu.

Sungguh menyedihkan ! Disaat yang sama penumpang selaku konsumen juga disuguhi hal-hal yang sama sekali tidak mengenakkan. Mulai dari jadwal karet, terlambat, kemacetan, awak angkutan yang tidak sopan bahkan cenderung kasar dan tidak professional bahkan semakin seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas, baik di darat,laut dan udara yang menyebabkan kehilangan harta bahkan jiwa sang penumpang. Maka lengkaplah penderitaan masyarakat selaku konsumen dari jasa transportasi tersebut.

Semestinya mereka harus sadar bahwa untuk dapat bertahan hidup di tengah persaingan yang amat ketat sekarang ini, maka perlu ada daya tarik yang dapat menarik konsumen agar mau menikmati dan menggunakan jasa angkutan yang mereka selenggarakan. Paling tidak, meskipun tidak unggul dalam kecepatan dan ketepatan waktu, mereka dapat memperkuat daya tarik kuliner sebagai alternatif suguhan yang baik bagi penumpang selaku konsumen. Saya mengira mereka kan tertarik naik bus dari perusahaan A, karena bus tadi selalu berhenti di rumah makan yang terkenal enak masakannya tapi murah harganya. Tentulah orang-orang akan banyak menggunakan kereta api ke Bandung dari Jakarta meskipun ada tol Cipularang karena di Kereta Parahyangan terdapat nasi kebuli yang khas dan enak. Banyak orang akan naik pesawat dari maskapai B, karena mereka akan mendapatkan nasi goreng kambing istimewa secara Cuma-Cuma selama dalam penerbangan. Dengan begitu saya yakin, tidak perlu menunggu musim liburan atau lebaran tiba untuk dapat menarik jutaan orang menggunakan jasa transportasi. Namun setiap hari, akan ada jutaan orang yang antri naik bus, kereta api, pesawat terbang dan kapal karena daya tarik kuliner yang begitu menggiurkan dan mengundang selera. Tentunya perjalanan akan tambah mengasyikkan karena setiap hari akan selalu ada menu makanan enak di setiap moda transportasi yang berjalan di negeri yang kita cintai ini.

Akankah itu semua dapat terwujud ? Sungguh indahnya apabila hal tersebut menjadi nyata dan hadir ditengah pengembaraan kita sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar