Rabu, 10 Februari 2010

Bahkan Kesedihan pun Menjadi Kekuatan

Masih banyak diantara kita yang memposisikan kesedihan sebagai bagian dari kelemahan. Apalagi, sejak kecil, manakala kita bersedih orang tua sering menasehati agar kita jangan bersedih. Bahkan dengan bahasa kasar, sering mendeskripsikan kesedihan sebagai kecengengan. Benarkah demikian ?

Pada hakekatnya, kehidupan manusia tidak selalu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan. Seringkali terjadi perputaran dan pergeseran. Ada saat dimana kita bergembira, namun ada kalanya kita mengalami duka cita. Ada saatnya kita tertawa namun ada suatu saat dimana kita menitikkan air mata. Demikianlah, karena hal tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang telah digariskan oleh-Nya untuk kita dalam kehidupan ini.

Jika kesedihan merupakan bagian dari sunatullah, maka mengapa kita menyikapinya dengan sikap apriori ? Bahkan langsung memvonis bahwa kesedihan merupakan kelemahan ? Bukankah hal yang demikian menunjukkan secara tidak langsung bahwa kita menolak ketentuan dari Yang Maha Kuasa bahwa kesedihan dan kegembiraan adalah bagian dari takdir-Nya ?

Saudaraku, marilah kita lihat contoh-contoh sekeliling kita. Orang-orang yang berprestasi dan hebat baik di Timur dan Barat adalah mereka yang bukan hidup dalam bahagia dan suka cita. Mereka adalah pribadi-pribadi yang ditempa dengan kesulitan hidup, penderitaan, kemiskinan, ketidakberdayaan dan tentu saja kesedihan yang seakan tak berujung. Kesedihan demi kesedihan bagaikan datang silih berganti. Namun satu hal yang dapat kita ambil pelajaran bahwa mereka tidak menyerah. Mereka tetap tegar dalam kondisi serba sulit tersebut. Kesedihan yang mereka alami dijadikan pelajaran hidup yang berharga. Bahkan diantara mereka malah mengakrabi kesedihan tersebut.

Tengoklah bagaimana keadaan yang diliputi kesedihan akibat putus cinta, ditangan seorang seniman menjelma menjadi lagu-lagu populer yang enak didengar disamping mendatangkan royalti dan bayaran hingga milyaran rupiah ? Bagaimana kisah anak-anak yang ulet dan giat belajar tak kenal putus asa ditengah keterbatasan, kemiskinan dan ketidakberdayaan, ditangan seorang penulis bisa menjadi novel atau buku yang dijual hingga mendatangkan uang sebanyak-banyaknya ? Lalu bagaimanakah seorang penyair bernama Khalil Gibran mampu mengubah kesedihan menjadi kata-kata puitis dan syair penuh makna sehingga sang penulis menjadi tokoh terkenal yang dikenang sepanjang masa ? Hal-hal tersebut merupakan contoh nyata bahwa kesedihan, apabila dikelola dengan benar, akan menjadi kekuatan yang amat dahsyat serta mampu mengubah hidup dan kehidupan kita.

Manakala kesedihan datang, maka nikmatilah. Akrablah dengan kesedihan. Patrikan dalam hati kita bahwa kesedihan yang kita alami adalah hal sementara. Sebuah tes yang harus dilalui untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Karena itu, janganlah takut manakala kesedihan itu datang. Karena anda dan saya adalah pribadi berharga dalam pandangan Allah Yang Maha Perkasa.