Rabu, 29 Desember 2010

Indonesia (Ternyata) Belum Belajar dari Irak!

Final Leg II Piala AFF 2010 yang digelar pada 29 Desember 2010 kemarin sama sekali tidak membuat saya tertarik lagi. Hasil akhir sudah bisa ditebak. Pada akhirnya, menurut ramalan saya, Malaysia-lah yang meraih trofi tersebut. Seandainya Indonesia memenangkan pertandingan pun tetap tidak merubah hasil akhir. Malaysia keluar sebagai juara. Ternyata, boleh percaya boleh tidak, ramalan saya berbuah menjadi kenyataan.

Saya masih ingat sekitar tiga tahun lalu ketika Piala Asia digelar di Indonesia. Meskipun sudah ditonton Presiden sekali pun ternyata Indonesia harus tetap tersingkir di babak penyisihan. Hasil akhir dari perhelatan sepakbola terbesar se Asia tersebut ternyata penuh dengan kejutan. Irak, negeri yang tengah dijajah Amerika Serikat dan selalu terjadi pertikaian berdarah setiap harinya, ternyata keluar sebagai pemenang. Menyingkirkan negara-negara Asia yang sudah menjadi langganan tetap peserta Piala Dunia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Tidak dibayangkan sebelumnya jika negeri yang sedang kacau balau dan hampir setiap hari terjadi pertumpahan darah ternyata mampu menorehkan prestasi sepak bola yang sungguh luar biasa.

Jika dilihat dari komposisi pemain, maka tidak ada satu pun pemain Irak yang berasal dari program naturalisasi. Tidak ada satu pun diantara pemain tersebut yang dijanjikan bonus milyaran rupiah jika menjadi juara. Juga mereka tidak pernah menghadiri acara istighotsah akbar yang digelar di pesantren besar. Tidak pernah pula mereka mengalami publisitas yang luar biasa dari media massa. Bahkan ketika berangkat ke Indonesia pun hanya pemberitaan ala kadarnya. Sepulangnya meraih trofi hanya penyambutan dari rakyat saja yang mereka peroleh plus seremonial sederhana. Selebihnya tidak ada. Yang makin membuat saya terkejut, tidak ada satu pun diantara mereka menjadi pemain bintang yang bersinar di Liga Eropa, Asia maupun Amerika.

Mengapa mereka mampu menjadi juara? Kuncinya ternyata sangat sederhana. Kerja sama tim yang baik. Tanpa ada kerja sama tim yang baik, maka permainan individu tidak akan ada gunanya. Tanpa ada kerja sama tim yang baik pula, maka tidak akan pernah tercipta permainan sepakbola yang indah berujung kemenangan yang manis. Tanpa ada kerja sama tim yang baik adanya, maka tidak akan pernah ada permainan sepakbola.

Masing-masing anggota Tim Irak tahu betul kapan harus bersama-sama menyerang. Kapan harus sama-sama bertahan dan tidak segan-segan membagi bola jika dilihat ada anggota yang berada di posisi terbaik untuk mengegolkan bola ke gawang lawan. Mereka betul-betul disiplin jika terjadi serangan balik lawan dan menutup rapat celah-celah yang bisa digunakan lawan untuk membobol gawang mereka. Tidak ada lagi mana bek, gelandang, maupun penyerang. Semua kompak dalam bertahan dan menyerang. Hasilnya? Trofi Piala Asia mampu mereka bawa pulang.

Terkadang kita lupa bahwa kesederhanaan pada hakekatnya adalah sebuah kekuatan yang sangat dahsyat. Kerjasama tim yang baik adalah rumus sederhana dalam permainan sepakbola yang sering kita lupakan. Kita sering kali berakrobat untuk mendapatkan strategi jitu, cara yang canggih, dan lebih mengandalkan pada kemampuan cantik masing-masing individu dalam mengolah bola. Tapi sama sekali melupakan kerjasama tim. Hasil dari pertandingan demi pertandingan Piala AFF 2010 menunjukkan bahwa kerjasama tim ternyata menjadi barang langka di Timnas kita. Rupanya, kemenangan Irak dalam meraih Piala Asia di Indonesia pada tahun 2007 sama sekali tidak menjadi pelajaran apa lagi sekedar inspirasi buat kita semua. Tak heran, jika ternyata kita selalu terjatuh pada lubang yang sama!

Jika berpikir jangka panjang, akan ada pertandingan akbar yang menanti Timnas Indonesia mendatang untuk dimenangkan sebagai pengobat luka bangsa yang semakin perih ini. Yakni SEA Games 2011 di Palembang dan Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang akan mulai digelar di pertengahan 2012. Apakah para pengurus PSSI dan juga pelatih serta semua pemain Timnas kita menyadari hal tersebut dan mau meningkatkan kualitas kerjasama timnya? Wallahua'lam. Saya tidak mampu dan tidak mau untuk menjawabnya.

Rabu, 08 Desember 2010

Kelucuan dalam Kesantunan

Apakah yang menjadi bayangan atau pikiran anda tentang hal-hal yang dapat diasosiasikan atau dikaitkan dengan kelucuan ? Pastinya anda akan menjawab kekonyolan, hal-hal unik, sesuatu yang dijadikan bahan tertawaan atau yang paling penting kebodohan yang berlebihan, keluguan dan bahkan olok-olok atas sesuatu kekurangan yang dimiliki seseorang. Tanpa kita sadari, justru hal-hal tersebut sering digunakan dalam keseharian kita untuk menimbulkan kelucuan dan memancing tawa. Tak sadar pula, banyak orang termasuk kita menggunakan hal-hal tersebut untuk melucu dan berhumor dengan cara sengaja menciptakan kekonyolan, olok-olok, maupun keluguan yang dibuat-buat.

Namun tidak kah kita pernah perhatikan, bahwa pada segelintir orang, justru mereka mampu menghadirkan kelucuan dan humor dengan penuh kesantunan, kebijakan dan tanpa menggurui ? Bahkan mereka secara tidak langsung mengajarkan kepada kita hikmah atau pesan moral yang berarti dengan cara membuat kita tersenyum dan tertawa. Seringkali pula, kita menyunggingkan senyum atau melepas tawa kita melihat atau menyaksikan mereka dalam diam atau pun berbicara, padahal yang dibicarakan adalah sesuatu apa adanya. Inilah kelebihan yang sangat jarang dimiliki orang banyak namun sangat dirindukan kehadirannya karena ada manfaat yang ingin di dapat dari tiap kelucuan yang dibuat.

Hal tersebut melekat pada komedian bernama Robbin Williams. Dalam setiap film-filmnya, kelucuan justru timbul dari dialog-dialog cerdas, adegan-adegan yang terkadang hening namun penuh warna, dan bahkan pada pemahaman terhadap plot cerita yang muncul ketika pikiran kita mampu menangkap pesan moral yang disampaikan. Jika dibandingkan dengan film-film lainnya-- yang lebih menjual adegan slapstik, dialog porno dan jorok, serta mengeksploitasi kekurangan atau cacat orang lain-- maka hal tersebut tidak muncul dalam film-filmnya. Itulah sebabnya, Saya sendiri selalu antusias untuk menonton film yang dibintanginya lantaran kelucuan yang begitu santun dan mengajarkan nilai moral yang baik mampu ditampilkan bersamaan dengan kemasan yang sangat baik dan menghibur.

Untuk contoh di Indonesia, hal tersebut ada pada diri Pak Dedy Mizwar. Apabila kita menelisik setiap film-film maupun sinetron-sinetron yang beliau bintangi, terasa betul bahwa kelucuan yang dihadirkan adalah kelucuan yang dibangun dengan kecerdasan dialog, plot cerita yang terkesan mengalir namun begitu kita memahami, kita pun dbuat tertawa karenanya. Tidak heran, ketika ada sinetron maupun film yang dibintangi oleh beliau, Saya dan istri pun tidak segan-segan untuk menontonnya.

Lalu bagaimana dengan para sineas kita ditanah air? Tanpa bermaksud untuk merendahkan dan menghinakan sepertinya dunia perfilman di tanah air kita makin jalan ditempat bahkan semakin memburuk. Hanya unggul dari sisi kuantitas namun sangat buruk dari segi kualitas. Plot cerita yang datar dan terkesan meniru-niru sinema luar negeri, akting para aktor dan aktris yang kaku dan terkesan konyol serta dibuat-buat semakin melengkapi keburukan atas kualitas film maupun sinetron yang dihasilkan. Karenanya, saya mendukung penuh pendapat banyak pakar yang menyatakan bahwa kebanyakan menonton film dan sinetron produksi dalam negeri hanya semakin merusak moral kita dan generasi muda dibawah kita.

Oleh karenanya, adalah upaya yang sangat panjang dan berliku untuk membuat suatu lawakan yang lucu, dalam bentuk film dan sinetron, namun dibalut dengan kecerdasan, kesantunan dan kesopanan tanpa ada maksud menggurui. Saya yakin, bahwa usaha ke arah tersebut sangat sulit, membutuhkan kesungguhan yang sangat ekstra serta upaya serius dan dukungan yang tidak henti-hentinya dari banyak pihak. Namun melihat contoh dari Robbin Williams dan Pak Dedy Mizwar, sesungguhnya kita boleh bersikap sedikit optimis bahwa hal tersebut ternyata bukanlah mustahil untuk bisa diwujudkan.

Memulai Kembali

Seiring dengan masuknya ke 1 Muharram Tahun 1432 Hijriah, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya memulai kembali meuat tulisan-tulisan yang insya allah bermanfaat dalam blog ini.

Kepada seluruh rekan-rekan, sahabat dan teman yang sangat merindukan aktifnya saya kembali dalam dunia blogging saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena baru saat ini saya bisa memenuhi harapan kalian semua. Selanjutnya saya mohon bantuan doa semoga kreatifitas saya tetap mengalir sehingga tulisan-tulisan yang bermanfaat dapat kembali dihasilkan dan anda semua dapat kembali menikmatinya.

Selamat menikmati.


S. Gunadharma ==> Disela-sela konsinyering di Hotel Grand Cempaka Jakarta

Selasa, 29 Juni 2010

Beberapa Barang Dagangan (Part 2)









Kemeja batik dengan hasil jahitan terbaik. Cocok untuk acara formal. Dijual Rp 80.000,-.












Seragam batik untuk suami-istri khas dari Kalimantan. Dijual Rp 175.000,- sepasang.
















Seragam batik yang ditujukan untuk satu keluarga. Tersedia ukuran besar, sedang, dan kecil. Dijual untuk 3 orang anggota keluarga (Ayah, Ibu dan satu anak) dengan harga Rp 275.000,- (Tambahan Rp 50.000,- per anggota keluarga, jika lebih dari 3)













Batik untuk suami-istri. Cocok untuk segala acara dengan harga terjangkau. Dijual Rp 150.000,- sepasang












Batik untuk seragam suami-istri dengan bahan terbaik. Cocok untuk acara formal. Harga Rp 250.000,- sepasang

Jumat, 25 Juni 2010

Beberapa Barang Dagangan

Berikut adalah barang dagangan yang saya tawarkan kepada pembaca blog ini. Harga yang tercantum dibawah ini adalah harga yang belum termasuk ongkos kirim diluar wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Meskipun gambar yang terpampang dalam halaman ini hanya contoh, namun saya dapat menjamin bahwa kualitas barang yang dikirimkan ke anda tetap terjaga. 100% Jaminan Uang Kembali !








Baju batik wanita yang dapat menjadi hadiah istimewa bagi istri atau kekasih anda. Dijual Rp 85.000,-







Hiasi kamar tidur anda dengan Bed Cover cantik ini! Dengan harga Rp 400.000,- (satu set lengkap) per set.








Kemeja dengan bahan dasar sutra yang dibuat dengan batik tulis terbaik tanpa obras! Dijual dengan harga Rp 400.000,- per kemeja.








Kemeja Batik dengan bahan katun premis terbaik. Cocok untuk pesta dan acara informal lainnya. Dijual dengan harga Rp 150.000,- per kemeja.







Kain batik tulis dengan kualitas terbaik dengan bahan dasar sutra. Dengan panjang 2 meter dijual dengan harga Rp 750.000,- per kain.









Kain Batik Tulis sepanjang 2 meter ini dijual dengan harga Rp 225.000,- per kain. Cocok untuk dijadikan kemeja, blus, kaos atau baju atasan lainnya.







Jika pembaca ingin memesan barang tersebut diatas, terdapat beberapa langkah yang harus di ambil yakni :

1. Hubungi saya di nomor 0857 1612 8639 atau 0813 1650 7296

2. Sebutkan nama barang yang dipesan, jumlahnya dan SMS alamat lengkap

3. Transfer pembayaran ke nomor rekening Mandiri 119-000-444-119-0 a.n. Samudra Gunadharma sejumlah nilai barang yang dipesan. Bukti transfer agar di faks ke nomor 021 - 7989322 (hari kerja)

4. Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari, anda akan mendapatkan pesanan anda.

Refleksi Satu Tahun Blog Ini

Tanpa terasa, saya sudah memulai blog ini setahun yang lalu. Ada perasaan optimisme yang membara bahwa nantinya blog ini akan menjadi media penyemangat sekaligus penyebar inspirasi bagi semua orang. Saya memulai dengan perasaan penuh percaya diri saat itu.

Namun tiba-tiba semangat yang menggebu-gebu tersebut mulai pudar. Puncaknya terjadi pada Bulan April hingga Mei kemarin dimana saya menderita kemalasan yang luar biasa. Kemandulan pemikiran pun turut mengikutinya. Saya benar-benar buntu dan tidak memiliki modal apa pun untuk menuangkan sesuatu menjadi tulisan yang bagus.

Dalam pemikiran saya, tulisan yang bagus bukan cuma berkualitas dalam isi dan penyajian. Akan tetapi juga menyangkut aspek tata bahasa dan tujuan yang ingin dicapai. Inilah yang hendak saya tuju dalam pemuatan setiap tulisan yang ada di blog ini. Saya ingin tulisan yang dimuat disini adalah tulisan yang berkualitas, inspiratif, dan juga mampu menggerakkan semangat orang untuk berbuat dan berkarya terbaik dalam kehidupan mereka. Itulah yang membuat saya terkadang harus berhenti cukup lama untuk merancang tulisan yang bagus seperti itu. Karena pada hakekatnya, tulisan yang bermakna adalah jejak berharga yang senantiasa akan selalu bercerita tentang siapa kita, kemampuan kita dan apa yang ada di dalam diri kita.

Tetaplah semangat dan inspiratif Wahai Diriku! Sungguh Tuhanmu akan senantiasa membimbingmu ke jalan yang benar. Ke jalan yang penuh dengan keridhoan-Nya. Menuju Surga Abadi yang telah dijanjikan dalam Kitab Suci-Nya yang agung.

Rabu, 12 Mei 2010

Mulai dari Awal

Mungkin para pembaca bertanya-tanya, mengapa selama Bulan April 2010 tidak ada tulisan saya yang muncul. Hal tersebut dikarenakan kesibukan saya yang baru saja hijrah dari Bapepam LK ke LKPP yang ternyata memakan waktu dan proses yang tidak sebentar.
Namun demikian ternyata, saya harus bersabar karena hambatan demi hambatan yang saya temui ternyata makin lama makin berat. Disamping itu, selain waktu dan tenaga upaya untuk mengatasi hambatan ini juga memakan biaya yang tidak sedikit pula.

Karenanya, saya mohon mahfum kalau untuk mengisi blog ini saya terpaksa harus mencari waktu luang disamping ide baru yang lebih segar. Semoga saja para pembaca sekalian selalu berkunjung ke blog ini. Baik sekedar mencari referensi maupun inspirasi buat kehidupan anda. Jika diantara pembaca memiliki tulisan maupun artikel yang menarik dan sekiranya bermanfaat mohon dapat dikirimkan ke saya di email samudra.gunadharma@gmail.com

Selamat membaca, semoga mendapatkan manfaat yang banyak dari blog sederhana ini.

Kamis, 11 Maret 2010

Gaji..Oh..Gaji

Secara tidak sengaja, saya mendapatkan informasi yang terbilang “unik”. Dimana salah seorang teman mengirimkan kepada saya tabel struktur gaji ditubuh Wehrmacht (Angkatan Perang NAZI Jerman). Dari tabel itu saya melihat struktur gaji dasar (base salary) dari pangkat tertinggi (Jenderal bintang empat) hingga pangkat terendah (Prajurit Dua). Dari tabel tersebut terungkap bahwa Gaji seorang Prajurit Dua dengan nol tahun pengalaman hanya sebesar USD 14 per bulan (nilai kurs pada saat itu DM 1 = USD 0,4). Diketahui bahwa daftar gaji tersebut berlaku pada tahun 1945 atau enam puluh lima tahun yang lalu.

Mungkin, anda akan berkomentar bahwa gaji sebesar USD 14 per bulan terlalu kecil bagi seorang Prajurit Dua. Ya, jika dikurs sebesar Rp 10.000 saja maka gaji itu besarnya hanya Rp 140.000. Namun, jika anda pernah belajar ilmu keuangan maka anda akan menemukan jawaban yang sama sekali berbeda.

Logikanya begini, sesungguhnya nilai uang sekarang jika dibandingkan dengan nilai uang yang sama di masa yang akan datang akan lebih besar nilai uang sekarang. Artinya bahwa nilai uang yang akan datang akan lebih kecil dari nilai uang sekarang meskipun memiliki nilai nominal yang sama. Hal tersebut dikarenakan adanya inflasi sehingga terjadi penyesuaian atas harga barang dan jasa. Contoh kecilnya, ketika saya berusia 7 tahun atau tepatnya 28 tahun yang lalu, cukup dengan Rp 100 saya bisa membeli sebungkus nasi uduk lengkap dengan lauk tempe dan bakwan plus segelas es milo. Jika dibandingkan dengan sekarang, tentulah harga sebungkus nasi uduk lengkap dengan lauk tempe dan bakwan serta segelas es milo tidak bisa dibeli dengan uang Rp 100. Pastilah lebih besar dari itu.

Kembali ke pembahasan kita, jika diasumsikan tingkat inflasi sebesar 5% per tahun, maka gaji si Prajurit Dua NAZI Jerman di tahun sekarang (2010) adalah sebesar USD 425,96 atau jika dikurs Rupiahkan akan menjadi sebesar Rp 3.833.729. Bandingkan dengan gaji Prajurit Dua Tentara Nasional Indonesia yang hanya sebesar Rp 700.000. Itu pun belum dikurangi oleh potongan sana-sini sehingga uang yang diterima pasti lebih kecil dari Rp 700.000. Ini berarti seorang Prajurit Dua NAZI Jerman menikmati lebih dari lima kali gaji Prajurit Dua Tentara Nasional Indonesia. Ueenak tenan !!

Jika dibandingkan dengan gaji Tentara Nasional Indonesia, maka gaji Prajurit Dua NAZI Jerman itu setara dengan perwira berpangkat Mayor. Oleh karena itu, secara logika dan nominal tentunya gaji seorang Jenderal NAZI Jerman lebih tinggi dari gaji seorang Jenderal Tentara Nasional Indonesia.
Saya jadi termenung. Bukankah seluruh dunia mengetahui bahwa Adolf Hitler adalah pemimpin yang bengis, kejam, haus darah, tidak berperikemanusiaan, dan sangat anti agama ? Namun nyatanya, untuk kesejahteraan prajurit rendahan Hitler begitu perhatian.

Saya tambah bingung, karena pimpinan tertinggi negeri ini mengaku seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, muslim yang taat, religius dan demokratis. Tapi dalam urusan menyejahterakan prajurit ternyata lebih rendah dari Adolf Hitler!.
Mungkin anda dapat menyangkal bahwa keuangan negara sedang tidak memungkinkan. Tapi anda lupa, bahwa kondisi Jerman saat itu sedang berperang dengan negara-negara sekutu. Bahwa Jerman sedang berperang dengan negara-negara besar dengan militer yang kuat seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat dan Rusia. Akal sehat saya terus terang belum bisa menerima alasan bahwa keuangan negara kita belum memungkinkan. Bukankah negara yang sedang berperang lebih banyak membutuhkan dana ketimbang negara yang berada dalam keadaan damai ?

Adakah alasan lain yang lebih masuk akal mengapa pemimpin kita yang mengaku beragama namun dalam urusan menyejahterakan aparat rendahan ternyata lebih mundur dan terbelakang ketimbang pemimpin yang jahat dan anti agama ?
Apakah anda dapat memberikan jawaban yang pas ? Saya tunggu jawaban anda !.

Selasa, 09 Maret 2010

Rekrutmen Pejabat yang Transparan

Setelah dilantik menjadi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Irwandi Yusuf membuat kebijakan yang tidak biasa. Untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Dinas, Asisten dan Kepala Biro (eselon II) tidak otomatis diangkat orang-orang tertentu. Melainkan dengan mengiklankan jabatan tersebut secara terbuka kepada umum meskipun hanya terbatas kepada kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di dalam iklan tersebut yang menjadi syarat adalah PNS dengan minimal golongan IV/b atau telah dan sedang menjabat jabatan minimal Eselon III atau fungsional yang setara.

Proses rekrutmen pun tidak tanggung-tanggung. Pendaftaran bagi PNS yang memenuhi persyaratan pun dilaksanakan di Lapangan Blang Pidie pada Desember 2007. Dengan menggandeng pihak dari Universitas Syiah Kuala selaku pihak independen yang akan melakukan penilaian terhadap calon pejabat tersebut pelaksanaan ujian bagi PNS yang lolos syarat administratif dilaksanakan secara terbuka dan massal. Ternyata, hasil akhir dari pelaksanaan tes rekrutmen yang cukup panjang dan melelahkan tersebut hanya mampu meloloskan 4 orang !. Karena pengisian jabatan yang lowong tersebut sudah semakin mendesak maka untuk menutupi kekurangannya terpaksa Gubenur menempuh cara lama yakni mengangkat orang-orang tertentu untuk mengisi jabatan tersebut.

Rupanya Pemerintah Kabupaten Kebumen tidak mau kalah. Pada awal 2008 untuk mengisi jabatan Kepala Sekolah SMP dan SMA Negeri (Setara Eselon III) dan Direktur Bank Pasar Rakyat Kebumen dilakukan dengan rekrutmen terbuka dan mengiklankan secara luas. Bedanya dengan Pemerintah NAD iklan tersebut tidak hanya ditujukan kepada PNS saja melainkan masyarakat luas yang memenuhi persyaratan. Proses rekrutmen tersebut juga melalui proses yang panjang pula. Bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, selaku pihak independen yang akan melakukan penilaian, proses pendaftaran dilakukan di alun-alun Kabupaten. Setelah para pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi maka akan ada serangkaian ujian dan tes yang menanti. Hasil akhir dari serangkaian ujian ini hanya mampu meloloskan 26 orang dari formasi yang dibutuhkan sebanyak 70 orang. Karenanya Pemerintah Kabupaten melanjutkan proses seleksi ini berkali-kali hingga target pengisian jabatan lowong tersebut tercapai.

Proses rekrutmen pun tidak berhenti sampai disitu. Untuk merekrut Kepala Dinas dan BAPPEDA (Setingkat Eselon II) pun dilakukan hal yang sama. Proses rekrutmen terbuka ini menorehkan rekor tersendiri dimana seorang pemuda putra daerah yang baru berusia 38 tahun telah berhasil menduduki jabatan sebagai Kepala BAPPEDA!. Hasil dari rekrutmen pejabat secara terbuka telah membuat Kabupaten Kebumen mampu mencapai beberapa indikator keberhasilan pembangunan pada tahun berikutnya. Kenaikan Pendapatan Asli Daerah hingga 4% per tahun, Angka Partisipasi Sekolah yang meningkat, dan efisiensi dalam penggunaan Anggaran hingga 70% lebih. Tak heran jika apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kerajaan Belanda.

Untuk tingkat pusat saat ini baru Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) saja yang melaksanakan rekrutmen pejabat eselon II, III, dan IV secara terbuka meskipun baru terbatas hanya kepada PNS. Namun demikian upaya-upaya demikian patut mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahwa rekrutmen pejabat yang berkualitas akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kinerja pemerintahan lebih baik lagi.

Hmmmm…bagaimana dengan Departemen atau Pemerintah Daerah lainnya? Namun setidaknya, optimisme dalam diri saya masih ada. Saya yakin, bahwa lambat laun proses promosi PNS akan semakin transparan mengikuti apa yang telah terjadi di Amerika Serikat (Baca tulisan saya sebelumnya-red). Karenanya agar upaya yang bagus dan baik ini tetap berlangsung, adalah tugas kita untuk terus mewacanakannya. Supaya praktek-praktek tidak sehat seperti aji mumpung, cari muka, nepotisme dan sebagainya yang selalu mewarnai rekrutmen pejabat di hampir seluruh instansi pemerintahan di negeri yang kita cintai ini dapat segera diakhiri. Masuk akal bukan ?

Rabu, 10 Februari 2010

Bahkan Kesedihan pun Menjadi Kekuatan

Masih banyak diantara kita yang memposisikan kesedihan sebagai bagian dari kelemahan. Apalagi, sejak kecil, manakala kita bersedih orang tua sering menasehati agar kita jangan bersedih. Bahkan dengan bahasa kasar, sering mendeskripsikan kesedihan sebagai kecengengan. Benarkah demikian ?

Pada hakekatnya, kehidupan manusia tidak selalu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan. Seringkali terjadi perputaran dan pergeseran. Ada saat dimana kita bergembira, namun ada kalanya kita mengalami duka cita. Ada saatnya kita tertawa namun ada suatu saat dimana kita menitikkan air mata. Demikianlah, karena hal tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang telah digariskan oleh-Nya untuk kita dalam kehidupan ini.

Jika kesedihan merupakan bagian dari sunatullah, maka mengapa kita menyikapinya dengan sikap apriori ? Bahkan langsung memvonis bahwa kesedihan merupakan kelemahan ? Bukankah hal yang demikian menunjukkan secara tidak langsung bahwa kita menolak ketentuan dari Yang Maha Kuasa bahwa kesedihan dan kegembiraan adalah bagian dari takdir-Nya ?

Saudaraku, marilah kita lihat contoh-contoh sekeliling kita. Orang-orang yang berprestasi dan hebat baik di Timur dan Barat adalah mereka yang bukan hidup dalam bahagia dan suka cita. Mereka adalah pribadi-pribadi yang ditempa dengan kesulitan hidup, penderitaan, kemiskinan, ketidakberdayaan dan tentu saja kesedihan yang seakan tak berujung. Kesedihan demi kesedihan bagaikan datang silih berganti. Namun satu hal yang dapat kita ambil pelajaran bahwa mereka tidak menyerah. Mereka tetap tegar dalam kondisi serba sulit tersebut. Kesedihan yang mereka alami dijadikan pelajaran hidup yang berharga. Bahkan diantara mereka malah mengakrabi kesedihan tersebut.

Tengoklah bagaimana keadaan yang diliputi kesedihan akibat putus cinta, ditangan seorang seniman menjelma menjadi lagu-lagu populer yang enak didengar disamping mendatangkan royalti dan bayaran hingga milyaran rupiah ? Bagaimana kisah anak-anak yang ulet dan giat belajar tak kenal putus asa ditengah keterbatasan, kemiskinan dan ketidakberdayaan, ditangan seorang penulis bisa menjadi novel atau buku yang dijual hingga mendatangkan uang sebanyak-banyaknya ? Lalu bagaimanakah seorang penyair bernama Khalil Gibran mampu mengubah kesedihan menjadi kata-kata puitis dan syair penuh makna sehingga sang penulis menjadi tokoh terkenal yang dikenang sepanjang masa ? Hal-hal tersebut merupakan contoh nyata bahwa kesedihan, apabila dikelola dengan benar, akan menjadi kekuatan yang amat dahsyat serta mampu mengubah hidup dan kehidupan kita.

Manakala kesedihan datang, maka nikmatilah. Akrablah dengan kesedihan. Patrikan dalam hati kita bahwa kesedihan yang kita alami adalah hal sementara. Sebuah tes yang harus dilalui untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Karena itu, janganlah takut manakala kesedihan itu datang. Karena anda dan saya adalah pribadi berharga dalam pandangan Allah Yang Maha Perkasa.

Senin, 11 Januari 2010

Mujahidin Victory Day, (Seharusnya) Menjadi Hari Besar Umat Islam

Tanggal 28 April 1992. Hari itu menjadi saksi bersejarah atas pertempuran antara kebenaran (Al-Haq) dengan kejahatan (Al-Bathil) yang bersetting perang abad modern. Hari itu adalah hari yang penting, ketika pasukan Mujahidin Afghanistan akhirnya memasuki Kota Kabul sekaligus menangkap pimpinan rezim komunis bentukan Rusia, Najibulah. Hari itu, para sejarahwan mencatat menjadi titik nadir kedigjayaan Tentara Merah Rusia. Setelah berperang selama 11 tahun, mereka akhirnya takluk ditangan para Mujahidin, yang notabene masih menggunakan senjata seadanya. Hari itu pula, dunia pers barat mengakui prestasi para Mujahidin. Dalam pertempuran yang sangat sengit dan melelahkan mereka mampu menewaskan 14 ribu Tentara Merah Rusia, menghancurkan 4777 tank, 1800 Altileri berat, dan merontokkan lebih dari 250 Jet Tempur milik tentara merah tersebut. Sekali lagi hanya dengan menggunakan senjata seadanya.

Kemenangan para Mujahidin melawan keganasan Tentara Merah Rusia adalah sebuah fenomena yang begitu mencengangkan pers di dunia barat. Betapa tidak, Tentara Merah Rusia yang telah terbukti mampu menghancurkan kekuatan NAZI Jerman, mampu bergerak lebih cepat dari Pasukan Khusus Amerika, ditakuti oleh semua militer dunia, harus takluk ditangan para Mujahidin. Namun demikian, bagi saya, kemenangan ini mengajarkan beberapa hal. Yang pertama bahwa sebesar apa pun kecanggihan, kekuatan dan kehebatan apabila digunakan untuk kejahatan pasti akan menemui kehancuran dan kekalahan.

Kedua, para Mujahidin mengajarkan bahwa kerja keras yang ulet, cerdas, sabar, tidak kenal lelah, tidak gampang menyerah apalagi berputusasa yang dibungkus dengan sikap ikhlas dan tawakal kepada Allah merupakan kunci kemenangan. Peperangan yang terjadi selama 11 tahun bukanlah rentang waktu yang sedikit. Bisa dibayangkan betapa banyak yang telah dikorbankan oleh para Mujahidin. Selain waktu, biaya, tenaga, keluarga, bahkan nyawa mereka.
Ketiga, pada peperangan antara kekuatan kebenaran, yang diwakili oleh Mujahidin, dengan kekuatan kejahatan, yang diwakili Tentara Merah Rusia, mengajarkan kepada kita bahwa pertarungan antara kebenaran dan kejahatan akan selalu ada sampai kapan pun selama dunia ini belum kiamat. Meski di jaman modern sekalipun, pertarungan antara kedua kubu tersebut akan selalu ada. Namun, dalam setiap pertempuran kekuatan kebenaran-lah yang akan selalu menang.

Tidak heran, tanggal tersebut akhirnya dijadikan hari libur nasional oleh Pemerintah Afghanistan yang diberi nama Mujahidin Victory Day dan diperingati setiap tahunnya. Meskipun sekarang Afghanistan tengah dikuasai oleh Amerika dan sekutunya, baik pihak Taliban maupun pemerintah pro-Amerika sama-sama memperingati hari libur nasional tersebut dengan cara masing-masing. Yang lebih mengagetkan saya bahwa ternyata Panglima Pasukan NATO di Afghanistan sering memberikan ucapan selamat kepada rakyat Afghanistan atas peringatan hari Mujahidin Victory Day.

Saya berpendapat, seharusnya Mujahidin Victory Day menjadi hari besar bagi umat Islam. Karena bagaimana pun, para Mujahidin yang telah berjuang tersebut adalah Saudara kita seiman dan seakidah. Sudah sepantas kita ikut merenungkan dan ambil bagian dalam kebahagiaan mereka. Karena muslim yang satu dengan lainnya adalah bersaudara. Marilah kita jadikan setiap tanggal 28 April sebagai renungan penting untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, keikhlasan, dan tawakal kepada Allah dengan dibarengi kerja keras, kerja cerdas, sabar, dan usaha yang tidak kenal putus asa dan gampang menyerah!.

Minggu, 03 Januari 2010

Antara NAZI, Amerika dan Israel

Secara tidak sengaja, saya menonton acara yang ditayangkan oleh National Geographic Channel (NGC) yang berjudul Appocalypse: The Second World War. Tayangan yang berdurasi 6 jam ini sepenuhnya menggunakan film yang diambil oleh wartawan dari berbagai negara yang terlibat perang seperti dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Italia, Rusia, dan Jepang. Namun dari sekian banyak ulasan yang dibeberkan selama 6 jam tersebut, ulasan tentang metode dan taktik perang yang dijalankan oleh NAZI Jerman-lah yang membuat saya betah berlama-lama menonton.
Di masa awal-awal Perang Dunia Kedua antara tahun 1939 hingga 1942, NAZI Jerman mampu menduduki sebagian besar wilayah Eropa dengan taktik perang yang dinamakan Blitzkrieg alias Perang Kilat. Secara umum, taktik perang seperti ini memang merupakan metode yang paling ampuh untuk dapat menguasai suatu negara dengan cepat. Adapun taktik ini dibagi beberapa tahap antara lain :

Tahap Pertama. Dimulai dengan Serangan Udara yang sangat masif. Pengeboman pertama difokuskan pada target-target strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Seperti pusat telekomunikasi, markas militer dan kepolisian, logistik, kelistrikan dan transportasi. Selanjutnya, pengeboman dari udara ini difokuskan pada target-target pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Sedapat mungkin, pengeboman harus menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada target-target tersebut.

Tahap Kedua. Melakukan bombardir secara besar-besaran di sepanjang tapal batas negara yang akan dikuasai dengan menggunakan senjata altileri berat. Altileri berat ini difokuskan pada penghancuran pos-pos militer diperbatasan, lahan-lahan pertanian dan peternakan serta perkebunan di wilayah-wilayah pedesaan yang biasanya banyak terdapat populasi warga sipil. Tujuannya untuk menimbulkan ketakutan warga pedesaan untuk segera mengungsi karena tempat mereka sudah tidak aman untuk ditinggali. Selanjutnya, bombardir ini juga diarahkan ke kota-kota kecil yang terdapat pos atau kantor militer, kepolisian lokal dan pemerintah daerah sehingga layanan publik dikota-kota tersebut menjadi lumpuh.

Tahap Ketiga. Setelah perbatasan kosong dan banyak warga mengungsi, maka dilanjutkan dengan serangan pasukan tank yang secara besar-besaran. Tank-tank ini bergerak ke semua kota-kota di negara tersebut sambil melakukan penghancuran besar-besaran terhadap fasilitas pertahanan dan keamanan. Dalam serangan yang diarahkan ke Ibu Kota atau Kota Besar penting lainnya, Tank-tank ini dibantu dengan pemboman dari udara atau tembakan dari Kapal-kapal Perang jika kota tersebut merupakan kota pelabuhan.

Tahap Keempat. Setelah dipastikan semua kota-kota berhasil dimasuki oleh pasukan Tank, maka giliran pasukan infanteri yang melakukan penyerangan ke sisa-sisa kekuatan pasukan musuh. Masuknya pasukan infanteri dalam jumlah besar ke negara musuh tersebut juga diikuti oleh masuknya pasukan penerjun payung ke jantung Ibu Kota. Pasukan infanteri bertugas untuk melakukan sapu bersih di setiap kota-kota yang mereka lalui. Pasukan yang diterjunkan di jantung Ibu Kota bertugas untuk menangkap pejabat-pejabat penting yang ada di negara tersebut.

Tahap Kelima. Para pejabat penting yang telah ditangkap tersebut dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi. Eksekusi ini diberitakan secara luas dan besar-besaran. Sehingga tidak ada pilihan lain bagi negara tersebut untuk menyerah atau bekerja sama dengan pihak yang melakukan serangan ke negaranya.

Namun demikian taktik perang ini, meskipun berhasil, tetap memiliki kelemahan. Kelemahan terbesar adalah karena taktik seperti ini menelan biaya yang tidak sedikit dan juga terlalu banyak memakan sumber daya yang amat banyak. Taktik seperti ini hanya bisa dilakukan oleh negara yang memiliki sumber daya yang sangat banyak dan industri perang yang kuat.

Adalah fakta yang menarik dicermati bahwa taktik ini diterapkan oleh militer Amerika Serikat ketika mereka menyerang Afghanistan pada Oktober 2001 dan Irak pada Maret 2003. Taktik yang 100% menjiplak NAZI Jerman ini berakhir dengan kisah sukses Amerika menguasai ke dua negara tersebut.

Rupanya militer Israel tidak mau kalah. Pada Desember 2008 yang lalu, taktik ini digunakan untuk menyerang dan menguasai Jalur Gaza di Palestina. Namun demikian, tidak terjadi kisah sukses karena diluar dugaan terjadi perlawanan gerilya yang amat sengit disamping reaksi dunia Internasional atas serangan Israel tersebut.

Lalu adakah hubungan antara NAZI Jerman, Amerika Serikat dan Israel ? Silahkan anda sendiri yang menyimpulkannya !.

Tahun Baru 2010

Tak terasa saya sudah cukup vakum hingga 2 bulan lebih. Terutama karena pindahan rumah dari Citayam, Kabupaten Bogor, ke Pancoran Mas, Kota Depok. Namun demikian, saya bersyukur karena diberikan kesempatan untuk dapat menikmati pergantian tahun dari 2009 ke 2010.
Akhirul kalam saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2010. Semoga ditahun ini kita mampu meningkatkan kemampuan diri sehingga dapat meraih kesuksesan lebih banyak lagi. Amin !