Senin, 07 September 2009

Perlukah Mengejar Kebahagiaan ?

Semua orang di dalam perjalanan pengembaraan kehidupan ini senantiasa berbuat sangat banyak. Mereka sangat rela untuk bangun lebih awal, tidur hingga larut, juga mengorbankan waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk beristirahat dan bersenang-senang. mereka sangat sibuk. Apalagi di jaman yang serba cepat, kesibukan itu semakin meningkat dan terus meningkat. Coba tanyakan kepada mereka, apakah yang mereka kejar ? Apakah yang mereka cari ? Jawabannya mungkin bisa bermacam-macam. Namun ada satu jawaban yang pasti yakni MENGEJAR KEBAHAGIAAN !!

Semua orang ingin bahagia. Itu lah esensi kenikmatan kehidupan. Itu pula lah yang membuat manusia merasa puas akan eksistensinya. Dia mendapatkan pengakuan akan prestasinya dan sekaligus menggapai kepuasan batin. Namun sayangnya, hingga kini banyak orang yang terjerumus dalam kebahagiaan semu. Mereka tampak memiliki segala-galanya. Namun ternyata menjalani hidup seperti di penjara. Mereka telah memiliki apa pun yang tidak dimiliki oleh orang lain yang hina dina atau papa kelana. Namun ternyata, jauh di lubuk hati selalu merasa tersiksa.

Lalu dimanakah kebahagiaan ? Adakah dia ada ditumpukan emas permata ? Pangkat, jabatan dan segala predikatnya ? atau pada kecantikan seorang wanita ? atau pada lain-lainnya ?

Jika kita mau melihat apa yang tertera dalam perkataan-Nya di dalam kitab suci nan agung, sungguh Dia pasti akan memberikan kebahagiaan kepada siapapun yang termasuk dalam kriteria-Nya

"Dan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh maka kebahagiaan bagi mereka dan tempat kembali yang baik (surga) " (The Holly Qur'an Surah 13 Verse 29)

Perhatikan firman yang cukup singkat namun padat maknanya. Kebahagiaan merupakan hak prerogatif-Nya untuk diberikan kepada siapa pun bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Bahwa kebahagiaan adalah hal mutlak yang akan diberikan kepada siapa pun yang berusaha untuk senantiasa beriman kepada-Nya dan menjalankan amal shaleh sesuai dengan yang diperintahkan oleh Dia dan dicontohkan oleh Rasul-Nya.

Karena itu, wahai Saudaraku. Marilah kita tingkatkan kadar keimanan kita serta kualitas dan kuantitas amal shaleh. Kita jadikan kesibukan kita untuk berupaya menjadi hamba Allah yang senantiasa beriman dan beramal shaleh. Kita jadikan tiap jam, menit, dan detik sebagai upaya untuk menjadi hamba yang terbaik dalam memberikan pengabdian dan prestasi ibadah yang setinggi-tingginya. Maka kelak, Dia lah yang akan memberikan kebahagiaan kepada kita. Kalau sudah begitu, bukan lagi kita yang mengejar kebahagiaan, namun justru kebahagiaanlah yang akan mengejar kita.

Ditengah perjalanan pengembaraan ini, mari kita introspeksi. Sudahkah kita meningkatkan keimanan kita ? apabila ya, apakah kita telah beramal shaleh untuk hari ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar