Minggu, 05 Juli 2009

Energi Penggerak

Setelah mendapat perintah, Musa Alaihissalam mengucapkan doa yang fenomenal :

Ya Tuhanku, lapangkan dadaku. Mudahkan urusanku. Bukakan kebekuan lidahku. Agar mereka paham apa yang kukatakan.

Saudaraku perhatikanlah. Yang pertama-tama di minta oleh beliau adalah kelapangan dada. Mengapa kita meminta kelapangan dada ? Karena perjalanan pengembaraan kita yang panjang ini sungguh bertebar cobaan dan ujian yang berat. Tidak selamanya kita menempuh perjalanan yang mulus dan bertabur bunga nan harum yang indah. Jika kita tidak diberikan kelapangan dada, maka pastilah ujian yang berat melanda akan mampu menghempaskan kita ditengah perjalanan yang panjang ini.

Kita sudah mengawali pengembaraan ini dengan niat hanya kepada-Nya. Maka otomatis ada peristiwa, kejadian, ataupun kesempatan yang akan menguji komitmen dan niat kita. Apakah kita akan tetap meneguhkan niat kepada-Nya ataukah niat yang telah ditanam akan mudah tercerabut dari hati kita. Karenanya, tanpa kelapangan dada akan sangat sulit bagi kita untuk melangkah pasti dalam pengembaraan ini. Juga tanpa kelapangan dada, tidak akan ada tekad untuk melangkah dengan tegar karena hanya muncul perasaan pesimis menghadapi cobaan kehidupan yang semakin lama semakin berat.

Lalu setelah kelapangan dada, kita meminta untuk dipermudah dalam segala urusan. Kemudahan ini penting karena langkah-langkah kita di dalam perjalanan pengembaraan ini pasti akan menemui hambatan dan rintangan serta jalan yang terjal, panas, berliku serta penuh dengan duri. Jika kita tidak mendapatkan kemudahan maka sudah pasti akan semakin sulit kita berjalan meskipun kita telah bertenaga untuk melangkah.

Setelah dada kita lapang dan urusan kita dipermudah, maka komunikasi dengan orang lain adalah yang kita butuhkan. Sungguh sangat gersang pengembaraan kita apabila kita tidak ikut menyertakan orang lain untuk sama-sama memperindah perjalanan pengembaraan kita. Karenanya butuh komunikasi yang baik antara kita dengan orang lain. Kebekuan lidah kita harus dicairkan sehingga orang lain akan mengerti apa yang kita inginkan. Arah apa yang akan kita tempuh dan tuju. Serta apa yang harus kita sama-sama siapkan sebagai bekal dalam perjalananan pengembaraan yang panjang. Dengan sama-sama melangkah pasti dalam pengembaraan ini, maka ketika kita sampai pada tujuan akhir, akan diperoleh balasan yang besar dari-Nya. Sungguh suatu keindahan tersendiri bagi kita apabila pada saat tujuan akhir nanti akan dirasai dengan kebersamaan.